Modulasi Digital adalah sebuah proses penumpangan sinyal digital ke dalam sinyal carrier. Modulasi digital sebetulnya adalah proses mengubah karakteristik dan sifat dari gelombang pembawa atau carrier sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya berbentuk bit-bit (0 atau 1) yang dikandungnya. Berarti dengan mengamati modulated carrier-nya, kita bisa mengetahui urutan bitnya disertai clock. Melalui sebuah proses modulasi digital sinyal-sinyal digital setiap tingkatan dapat dikirim ke suatu penerima dengan baik. Untuk pengiriman ini dapat digunakan media transmisi fisik seperti logam atau optik atau non fisik seperti gelombang-gelombang radio.
PRINSIP MODULASI DIGITAL
Pada dasarnya dikenal 3 prinsip atau sistem modulasi digital yaitu :
AMPLITUDE SHIFT KEYING (ASK)
Amplitude Shift Keying atau sebuah pengiriman sinyal berdasarkan pergeseran amplitudo, merupakan suatu metode modulasi dengan cara mengubah-ubah amplitudonya. Dalam proses modulasi ini kemunculan frekuensi gelombang pembawa tergantung pada ada atau tidaknya suatu sinyal informasi digital.
Karena hal tersebut, metoda ASK hanya akan menguntungkan apabila dipakai untuk hubungan jarak dekat saja. Faktor derau harus diperhitungkan dengan sangat teliti, seperti pada sistem modulasi AM. Derau menindih puncak bentuk-bentuk gelombang yang memiliki level banyak dan membuatnya susah untuk mendeteksi dengan tepat menjadi level ambangnya.
FREQUENCY SHIFT KEYING (FSK)
FSK sendiri adalah metode modulasi yang paling populer. Dalam proses ini suatu gelombang pembawa akan digeser ke atas dan ke bawah untuk dapat memperoleh bit 1 dan bit 0. Kondisi ini disebut space dan mark. Keduanya merupakan standar transmisi data yang sesuai dengan rekomendasi CCITT. FSK tidak tergantung pada teknik on-off pemancar, seperti yang telah ditentukan sejak semula. Kehadiran sebuah gelombang pembawa dideteksi agar dapat menunjukkan bahwa pemancar telah siap.
PHASE SHIFT KEYING (PSK)
Phase shift keying atau pengiriman sebuah sinyal melalui pergeseran fase. Metode ini merupakan suatu bentuk modulasi fase yang memungkinkan suatu fungsi pemodulasi fase gelombang termodulasi di antara beberapa nilai diskrit yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam proses modulasi ini suatu fase dari frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan status sinyal informasi digital. Sudut fase harus mempunyai sebuah acuan kepada pemancar dan penerima.
Akibatnya, sangat diperlukan stabilitas frekuensi pada pesawat penerima. Guna memudahkan untuk dapat memperoleh suatu stabilitas pada penerima, kadang-kadang dipakai suatu teknik yang koheren dengan PSK yang berbeda-beda. Hubungan antara dua sudut fase yang dikirim tersebut akan digunakan untuk memelihara stabilitas. Dalam keadaan seperti ini, fase yang ada dapat dideteksi bila dari fase sebelumnya sudah diketahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar