Jumat, 25 Oktober 2019

Pengertian Modulasi Digital

Modulasi Digital adalah sebuah proses penumpangan sinyal digital ke dalam sinyal carrierModulasi digital sebetulnya adalah proses mengubah karakteristik dan sifat dari gelombang pembawa atau carrier sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya berbentuk bit-bit (0 atau 1) yang dikandungnya. Berarti dengan mengamati modulated carrier-nya, kita bisa mengetahui urutan bitnya disertai clock. Melalui sebuah proses modulasi digital sinyal-sinyal digital setiap tingkatan dapat dikirim ke suatu penerima dengan baik. Untuk pengiriman ini dapat digunakan media transmisi fisik seperti logam atau optik atau non fisik seperti gelombang-gelombang radio.


PRINSIP MODULASI DIGITAL

Pada dasarnya dikenal 3 prinsip atau sistem modulasi digital yaitu :

AMPLITUDE SHIFT KEYING (ASK)

Hasil gambar untuk AMPLITUDE SHIFT KEYING (ASK)

Amplitude Shift Keying atau sebuah pengiriman sinyal berdasarkan pergeseran amplitudo, merupakan suatu metode modulasi dengan cara mengubah-ubah amplitudonya. Dalam proses modulasi ini kemunculan frekuensi gelombang pembawa tergantung pada ada atau tidaknya suatu sinyal informasi digital.

Keuntungan yang diperoleh dari metode ini adalah bit per baud atau kecepatan digital dapat lebih besar. Sedangkan kesulitannya adalah dalam menentukan level acuan yang dimilikinya, yakni setiap sinyal yang diteruskan melalui sebuah saluran transmisi jarak jauh selalu dipengaruhi oleh redaman dan distorsi lainnya.

Karena hal tersebut, metoda ASK hanya akan menguntungkan apabila dipakai untuk hubungan jarak dekat saja. Faktor derau harus diperhitungkan dengan sangat teliti, seperti pada sistem modulasi AM. Derau menindih puncak bentuk-bentuk gelombang yang memiliki level banyak dan membuatnya susah untuk mendeteksi dengan tepat menjadi level ambangnya.

FREQUENCY SHIFT KEYING (FSK)

Hasil gambar untuk FREQUENCY SHIFT KEYING (FSK)
Frequency shift keying atau pengiriman suatu sinyal melalui penggeseran frekuensi. Metode ini adalah suatu bentuk modulasi yang memungkingkan gelombang modulasi menggeser frekuensi output gelombang pembawa. Pergeseran ini terjadi di antara harga yang telah ditentukan semula dengan gelombang output yang tidak mempunyai sebuah fase terputus-putus. Dalam proses modulasi ini besarnya sebuah frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan ada atau tidaknya sinyal informasi digital.
FSK sendiri adalah metode modulasi yang paling populer. Dalam proses ini suatu gelombang pembawa akan digeser ke atas dan ke bawah untuk dapat memperoleh bit 1 dan bit 0. Kondisi ini disebut space dan mark. Keduanya merupakan standar transmisi data yang sesuai dengan rekomendasi CCITT. FSK tidak tergantung pada teknik on-off pemancar, seperti yang telah ditentukan sejak semula. Kehadiran sebuah gelombang pembawa dideteksi agar dapat menunjukkan bahwa pemancar telah siap.

PHASE SHIFT KEYING (PSK)
Hasil gambar untuk PHASE SHIFT KEYING (PSK)


Phase shift keying atau pengiriman sebuah sinyal melalui pergeseran fase. Metode ini merupakan suatu bentuk modulasi fase yang memungkinkan suatu fungsi pemodulasi fase gelombang termodulasi di antara beberapa nilai diskrit yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam proses modulasi ini suatu fase dari frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan status sinyal informasi digital. Sudut fase harus mempunyai sebuah acuan kepada pemancar dan penerima.

Akibatnya, sangat diperlukan stabilitas frekuensi pada pesawat penerima. Guna memudahkan untuk dapat memperoleh suatu stabilitas pada penerima, kadang-kadang dipakai suatu teknik yang koheren dengan PSK yang berbeda-beda. Hubungan antara dua sudut fase yang dikirim tersebut akan digunakan untuk memelihara stabilitas. Dalam keadaan seperti ini, fase yang ada dapat dideteksi bila dari fase sebelumnya sudah diketahui.

Kamis, 10 Oktober 2019

Jenis-Jenis Antena Jaringan WAN Beserta Fungsinya

    Antena meupakan Alat penangkap sinyal wifi atau jaringan.Antena juga mempunyai fungsi yang sama dengan antena pada umumnya. Secara spesifik, antena ini bertugas untuk menerima dan menyalurkan sinyal Wi-Fi sehingga perangkat laptop maupun gadget lainnya dapat menerima sinyal tersebut. Antena Wi-Fi terdiri dari beberapa macam di antaranya adalah sebagai berikut.

1.Antena Grid


 Antena ini berbentuk seperti jaring, dan cakupan antena ini hanya searah. Biasanya antena ini mempunyai pasangan antena di tempat yang lain ( antena pemancar sinyal ) dan antena ini di arahkan ke antena pemancar supaya sinyal yang diterima lebih tajam, Contoh penerapannya : RT/RW net, WAN P2P ( Point to Point ), dan Warnet.
 Fungsinya adalah dimana antena ini adalah menerima dan mengirim singnal data dengan sistem gelombang radio 2,4 Mhz.

2. Antena Omni
 Antena ini berbentuk seperti tongkat, tapi kecil. Cakupan antena ini lebih luas dibandingkan dengan antena Grid, cakupannya menyebar ke semua arah dan membentuk suatu lingkaran contoh penerapannya yaitu digunakan pada radio-radio. kalau dalam jaringan WAN menggunakan tipe konfigurasi Point to Multi Point.
 

Fungsi antena ini adalah melayani coverage area yang luas namun dalam jangkauan pendek. Karena antena omni menjangkau area yang luas, besar kemungkinan akan terkumpul juga sinyal lain yang sama sekali tidak dikehendaki. Dengan demikian, antena omni akan menyebabkan interferasi. Namun antean ini cocok bila digunakan untuk koneksi hotspot atau dikenal dengan sistem sistem point to multi point ( satu titik ke banyak titik ).

3. Antena Yagi
 Antena ini berbentuk seperti ikan teri. cakupan antena ini searah, seperti antena Grid , bedanya antena ini digunakan dalam jaringan , dan biasanya antena diarahkah ke pemancar.
Antena Yagi terdiri dari 3 bagian, yaitu :
  • Driven, adalah titik catu kabel antena, biasanya panjang fisik driven adalah setengah panjang gelombang dari frekuensi radio yang di pancarkan atau diterima.
  • Reflektor, adalah titik catu dari kabel antena yang berfungsi sebagai pemantul sinyal, dengan panjang fisik lebih panjang daripada driven.
  • Director, adalah bagian pengarah antena, ukurannya sedikit lebih pendek dari pada driven

4. Antena Sektoral
 
  Antena sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. yang juga digunakan untuk Access Point serve a Point to Point links. Beberapa antena sectoral dibuat tegak lurus, dan ada yang horizontal.
  Antena sectorla mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena disekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area  6-8 km. Sudut pancaran antena ini adalah 45-150 derajat dan tingkat ketinggian pemasangan harus diperhatikan agar tidak dapat kerugian dari penangkapan sinyal.
  Pola pancaran antena yang horizontal kebanyakan memancar kearah mana antena ini diarahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antena tidak memiliki sinyal pancaran.
   Antena sectoral ini jika dipasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.

5. Antena Solid disk

  Biasanya antenasolid disk ini digunakan untuk outdor untuk pointing, antena parabolik ( solid disk ) memiliki fungsi dan frekuensi yang sama dengan antena Grid. Antena solid disk biasanya digunakan untuk aplikasi point to point jarak jauh.

 6. Antena Wajan Bolic

  Disebut wajan bolic karena dasarnya sama saja dengan antena parabolic, pada umumnya hanya bannya untuk untuk parabolic disk nya menggunakan wajan.

Fungsi dari antena wajanbolic ini sebenarnya hanya memperkuat sinyal wirelless dari Hospot karena letaknya terlalu jauh, tidak bisa lagi ditangkap oleh USB Wirelless Adapter bila hanya ditancapkan bagitu saja di port USB PC atau laptop.

Konfigurasi mikrotik sebagai Router Gateway internet

Konfigurasi MikroTik sebagai Gateway Langkah melakukan konfigurasi pada sistem operasi MikroTik Bu...