Selasa, 12 Mei 2020

Konfigurasi mikrotik sebagai Router Gateway internet




Konfigurasi MikroTik sebagai Gateway


Langkah melakukan konfigurasi pada sistem operasi MikroTik
  1. Buka Winbox koneksikan dengan perangkat router.
    Jpeg
  2. Pada RouterOS pilih menu IP -> Address
    Tambahkan alamat IP dengan cara mengklik tombol Plus(+) berwarna biru, selanjutnya masukkan alamat IP. Misal diberikan alamat IP 172.10.70.19/24, seperti pada gambar.
    Capture
    Klik Apply kemudian OK.
  3. Setting DNS pada menu IP->DNS
    Pada setting DNS ini berbeda dengan mengisi Ip Address, karena kita akan mengisikan alamat pada bagian server. Misal pada server beralamat 172.10.70.1.
    Capture1
    Jangan lupa centang Allow Remote Requests, agar klien dapat terakses dengan alamat DNS dari Router kita.
    Klik Aplly kemudian OK.
  4. Selanjutnya konfigurasi Gateway, pilih menu IP->Routes
    Tambahkan router baru dengan menekan tombol Plus(+) yang berwarna biru.
    Untuk setting ini pada address biarkan kosong, cukup mengisikan pada kolom Gateway saja, seperti pada gambar.
    Capture2
    Klik Apply kemudian OK.
Cek Ping ke Gateway
Untuk memastikan apakah setting yang kita buat tadi dapat terkoneksi atau tidak maka kita akan melakukan pengecekan. Dengan cara melakukan ping pada Google. Sebelumnya koneksikan terlebih dahulu Router agar dapat terhubung ke internet. Ketikan ping google.com pada terminal yang ada pada menu.
ping google.com
Capture3
Agar Klien dapat Terkoneksi ke Internet
  1. Buka menu IP->Address
    Kemudian tambahkan alamat IP untuk Klien. Misal kita tambahkan alamat IP 172.158.1.1/24
    setting ip agar konek d device
    Jangan lupa pada kolom interface pilih wlan1.
    Klik Apply dan OK
  2. Setting IP Firewall-NAT
    Klik kanan pada wireless  kemudian pilih Enable
    klik wireless klik kanan enable
    Kemudian double klik pada Type. Setting seperti pada gambar di bawah
    Untuk SSID adalah nama Wireless dari Router yang akan kita pancarkan atau yang akan muncul di klien. Misal nama di bawah menggunakan “nama alamat”
    klik 2x
    Klik Apply dan OK
  3. Setting IP DHCP
    Pilih menu IP->DHCP Server.
    pilih ip dhcp server pilih dhcp setup next
    Pilih DHCP Setup klik Next sampai selesai
  4. Setting Security Profile
    Langsung saja Klik Apply dan OK
    klik 2x apply
  5. Langkah terakhir adalah mengkoneksikan perangkat wireless dengan device lain.
    Hidupkan Wi-Fi pada perangkat tersebut, kemudian cari “nama alamat” karena wireless ini mengunakan nama tersebut. Koneksikan.

Jumat, 08 Mei 2020

Internet gateway (NAT)

Pengertian,Fungsi,prinsip kerja,cara kerja,jenis-jenis dan,Fungsi internet gateway(NAT).


•Pengertian
Gateway atau yang sering disebut juga dengan “Gerbang Jaringan” merupakan sebuah perangkat yang dapat memudahkan pengguna komputer dan internet. Salah satu aplikasi atau contoh dari penggunaan Gateway yang dapat kita lihat adalah pada Email. Seperti yang kita tahu bahwa pertukaran email dapat dilakukan meskipun dalam sistem yang tidak sama. Kini, seiring dengan semakin merebaknya penggunaan internet, pengertian Gateway pun sering melakukan pergeseran atau mengalami salah arti. Banyak orang yang menyamakan Gateway dengan Router, tapi sebenarnya Gateway dan Router adalah dua perangkat yang berbeda.
•Fungsi Gateway- Sebagai Protocol Converting.- Memudahkan akses Informasi. - Hardware Sharing.- Keamanan dan pengaturan data.- Ke-stabilan dan Peningkatan Performa Komputasi.
•Cara kerja Gateway.
Cara Kerja Internet Gateway
Gateway bekerja seperti pintu dalam satu jaringan internet yang ingin terkoneksi dengan jaringan lain, yang dimana di setiap gerbang memiliki paling tidak 2 macam interface jaringan. Sama halnya ketika mengakses internet, sebuah alamat website dapat ditempuh melalui gateway yang telah memberikan arah atau rute untuk sebuah paket data yang bisa sampai ke tempat tujuan yang diinginkan.

•Jenis-jenis gateway.

1. NAT Statis

Jenis NAT ini berkerja dengan cara menerjemahkan semua alamat IP yang tadinya belum terdaftar menjadi alamat IP yang sudah terdaftar. NAT jenis ini banyak digunakan untuk computer yang ingin diakses melalui luar. NAT statis bisa dibilang pemborosan dalam penggunaan alamat IP yang sudah didaftarkan, karena pada setiap komputer akan dipetakan untuk satu alamat IP yang terdaftar, sehingga apabila semakin banyak computer yang didaftarkan, maka semakin sedikit alamat IP yang masih bisa digunakan.
NAT statis juga memiliki kekurangan lain yaitu, keamanannya yang kurang dibandignkan dengan NAT jenis dinamis. Hal ini karena pada setiap computer memiliki alamat IP nya sendiri, sehingga hal ini menyebabkan meningkatnya resiko penyusup untuk masuk ke dalam jaringan private yang lebih besar lagi.

2. Nat Dinamis

Sedangka untuk NAT jenis ini berbeda dengan NAT statis, NAT dinamis bekerja dengan cara mendaftarkan beberapa computer ke dalam satu buah kelompok alamat IP yang terdaftar yang sama. Oleh karena itu, nantinya aka ada beberapa computer yang memiliki alamat IP yang sama dengan computer yang lain yang terdaftar. NAT dinamis memiliki keuntungan yaitu saat kita berselancar di internet kita akan lebih aman.
Para penyusup yang ingin menembus computer kalian yang menggunakan system NAT jenis dinamis, maka penyusup itu akan mengalami hambatan dan kesulitan. Hal ini karena alamat IP yang dialokasikan selalu berubah pada setiap computer secara dinamis. Meskipun aman, NAT dinamis juga memiliki kekurangan yaitu apabila semua alamat IP sudah penuh dan sudah terpakai semua, maka apabila menambahkan computer lagi, computer tersebut tidak akan bisa terhubung ke jaringan internet melalui NAT.

3. Overloading NAT

NAT jenis ini memungkinkan sebuah client untuk terhubung ke sebuah alamat IP public, tapi pada port yang berbeda dan berlainan. Oleh karena itu saat NAT ini menerima sebuah permintaan dari client supaya dihubungkan ke server, NAT tersebut akan menentukan port dan nomor IP untuk client tersebut. Keuntungan menggunakan NAT ini adalah meskipun sebuah alamat IP sudah dipakai, namun masih tetap bisa digunakan oleh computer atau client lain karena memiliki beberapa port yang berbeda.

4. Overlapping NAT
Yang terakhir adalah NAT overlapping, NAT ini dapat melakukan penerjemahan dengan melalui dua arah, terutama jika ada nomor yang sama antara alamat IP local dan alamat IP public. Supaya tidak terjadi konflik pada jaringan, maka NAT akan mengubah alamat IP public menjadi alamt IP yang tidak ada dalam jaringan local.

Kamis, 07 Mei 2020

Alat - Alat Fiber Optic dan Fungsinya Beserta Cara Menyambung Kabel Fiber Optic

A. Alat - Alat Fiiber Optic dan Fungsinya

1. Fusion Splicer
Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya
Fusion splicer atau sering dikenal sebagai alat untuk menyambungkan serat optik ini merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat optik, dimana serat tersebut terbuat / berbasis kaca, dan mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk laser.

Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang terputus pada core sehingga bisa tersambung kembali dengan baik. Perlu kalian ketahui, bahwa fusion splicer ini haruslah memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi, hal ini ditujukan untuk menghasilkan hasil penyambungan yang sempurna, karena pada saat penyambungan tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu media, dimana media tersebut akan tersambung dengan utuh tanpa adanya celah-celah, hal ini dikarenakan media tersebut memiliki senyawa yang sama.

2. Stripper Atau Miller
Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya
Sama seperti kabel - kabel yang lain, salah satunya seperti kabel coaxial dan UTP, kabel fiber optic juga memerlukan alat ini. Alat ini berfungsi sebagai media untuk memotong dan mengupas kulit  dan daging kabel.

3. Cleaver
Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya

Cleaver Tools ini mempunyai fungsi untuk memotong core yang kulit kabel optic-nya sudah dikupas, perlu kalian ketahui juga bahwa pemotongan core ini wajib menggunakan alat khusus ini, karena pada serat kacanya akan terpotong dengan rapih. Jika proses ini berhasil dilakukan dengan baik maka tahapan selanjutnya, kalian bisa teruskan ke tahap Jointing

4. Optical Power Meter (OPM)
Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya
Alat yang satu ini nmemiliki fungsi untuk mengetahui seberapa kuat daya dari signal cahaya yang sudah masuk, OPM ini juga mempunyai interface FC yang langsung berhubungan dengan pathcore FC. Bagi kalian yang belum mengetahui rumus yang digunakan untuk melakukan proses ini, berikut adalah rumusnya
(TX – RX =…dB dibagi jarak (Km) 

5. Optical Time Domain Reflectometer (RTDR)
Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya

OTDR merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mendeteksi komunitas atau himpunan suatu kabel serat ptik dalam jarak tempuh tertentu, sehingga dengan adanya alat ini diharapkan mampu menghasilkan jarak dari dua sisi yang merupakan ukuran  gangguan yang terjadi. Sehingga untuk melakukan troubleshooting dapat dilakukan dengan baik, karena akan sangat mudah menentukan suatu letak lokasi gangguan yang tengah terjadi. Alat OTDR ini sendiri biasanya digunakan untuk melakukan pendeteksian Kabel Crack, Putusnya core yang belum diketahui letaknya, Putusnya kabel atau juga untuk melakukan bending. 

6. Light Source
Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya

Pada dasarnya, alat yang satu ini mempunyai fungsi untuk memberikan suatu signal untuk jalur yang akan dilaluinya, misalnya untuk mengukur suatu redaman jalur atu end to end dimana Light Source ini akan berfungsi sebagai media yang memberi signal-nya

7. Optical Fiber Identifier
Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya

Alat yang satu ini memiliki fungsi untuk mengetahui arah signal dengan penunjuk arah dan besar daya yang di laluinya.

8. Visual Fault Locator
Mengenal Alat-Alat Fiber Optic/Optik dan Masing-Masing Fungsinya
Alat ini sering disebut juga Laser fiber optic atau senter fiber optic. Fungsinya untuk melakukan pengetesan pada core fiber optic. Laser akan mengikuti serat Optik pada Kabel Fiber Optik dari POP Sampai Ke User (end to end) , bila core tidak bermasalah laser akan sampai pada titik tujuan.

B.Cara Menyambung Kabel Fiber Optik
  1. Siapkan bahan-bahan dan peralatan yang digunakan untuk penyambungan seperti: Serat optik, Sleve Protection, Fiber Striper, Fiber Cleaver, Tisue, Alkohol 90%, Sarung Tangan karet, dan lain sebagainya.
  2. Masukan Sleve Protection ke salah satu ujung serat yang akan disambungkan. Dimana fungsi Sleve Protection sendiri adalah sebagai lapisan penguat di titik penyambungan dan juga berperan sebagai lapisan coating pengganti.
  3. Kupas bagian coating pada kedua ujung serat menggunakan Fiber Striper, Biasanya Fiber Striper memiliki 3 lubang pengupasan karena coating pada serat optik memiliki banyak lapisan.
  4. Bersihkan kedua ujung serat yg telah dikupas bagian coatingnya menggunakan tissue dan alkohol 90%
  5. Potong kedua ujung serat menggunakan Fiber Cleaver, dimana fungsinya sendiri adalah meratakan bagian ujung dari fiber sehingga redaman yg dihasilkan kecil, menggunakan mata pisau khusus biasanya berbentuk bulat dengan mata pisau yg sangat tacam sehingga ujung dari fiber terpotong rata.
  6. Setelah melakukan langkah-langkah diatas maka dimulai proses penyambungan mengguanakan Fusion Splicer. Cara meletakan kedua ujung fiber yg akan disambungkan haruslah mendekati ujung batang dioda dan juga tidak boleh melebihi ujung dari batang dioda. Cek posisi kedua ujung kabel pada layar lcd pada Fusion Splicer. Jika posisi kedia ujung telah sesua maka dapat dilakukan penyambungan.
  7. Pada alat Fusion Splicer biasanya telah tersedia slot untuk peleburan sleve Protector, setelah penyambungan selesai maka leburkan Sleve Protector pada titik penyambungan sehingga terlindung dari kotoran maupun putus dadakan.

Selasa, 21 April 2020

Macam - Macam Pengertian Istilah Dari...

A.  CLI
      CLI memiliki kepanjangan Command Line Interface, jadi CLI adalah antarmuka yang menggunakan baris perintah dan teks untuk dapat berinteraksi dengan komputer.
B.  CHMOD
      CHMOD adalah kepanjangan dari Change Mode, sebuah perintah untuk memberi hak akses/permisions kepada pemilik, user biasa, dan non user. CHMOD inilah yang menjaga keamanan dari suatu data, jika ada user nakal yang berusaha untuk mengakses, mengubah, bahkan membaca data yang bukan haknya.
C.   DNS
       DNS adalah sebuah sistem yang mengubah URL website ke dalam bentuk IP Address.
D.   FTP
       FTP atau File Transfer Protocol adalah suatu protokol jaringan yang berfungsi untuk tukar-menukar data (file) dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP koneksi. FTP sering di gunakan dalam pengaplikasiannya untuk melakukan upload dan download data di server, FTP Berjalan pada port 21 (default).
E.  Proxy
      Proxy server (peladen proxy) adalah sebuah komputer server atau program komputer yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap content dari Internet atau intranet.
F.  NAT
     Network Address Translation (NAT) merupakan sebuah sistem untuk menggabungkan lebih dari satu komputer untuk dihubungkan ke dalam jaringan internet hanya dengan menggunakan sebuah alamat IP.
G.  NTP
      Network Time Protocol (NTP) adalah sebuah protokol untuk sinkronisasi jam-jam sistem komputer di atas paket-switching, variabel-latency jaringan data. NTP menggunakan UDP pada port 123 sebagai lapisan transport. ... NTP merupakan salah satu tertua protokol internet masih digunakan (sejak sebelum 1985).
H.  SSH
      Secure Shell (SSH) adalah sebuah protokol jaringan kriptografi untuk komunikasi data yang aman, login antarmuka baris perintah, perintah eksekusi jarak jauh, dan layanan jaringan lainnya antara dua jaringan komputer.
I.   SSL
     SSL atau Secure Socket Layer adalah cara sebuah situs web membuat sambungan aman dengan browser web pengguna. Setiap kali seorang surfer web mengunjungi situs yang aman yang menggunakan teknologi SSL, menciptakan sebuah link yang terenkripsi antara sesi browser mereka dan web server. 
J.  VPS
     Virtual Private Server (VPS) adalah sebuah tipe server yang menggunakan teknologi virtualisasi untuk membagi hardware server fisik menjadi beberapa server virtual yang di hosting di infrastruktur fisik yang sama.

Jumat, 17 April 2020

Konfigurasi Routing Dynamic Jenis OSPF Pada Cisco Packet Tracer


  • Pengertian 
  Open Shortest Path First (OSPF) adalah routing protocol untuk Internet Protocol (IP) jaringan. Ini menggunakan link state routing yang algoritma (LSR) dan jatuh ke dalam kelompok protokol routing interior , yang beroperasi dalam satu sistem otonom (AS). Hal ini didefinisikan sebagai OSPF Versi 2 di RFC 2328 (1998) untuk IPv4 . Update untuk IPv6 ditetapkan sebagai OSPF Versi 3 di RFC 5340 (2008).
  OSPF adalah mungkin yang paling banyak digunakan interior gateway protocol (IGP) di jaringan perusahaan besar. Menengah Sistem untuk Sistem menengah (IS-IS), link-state protocol routing dinamis lain, lebih sering terjadi pada besar penyedia layanan jaringan.
  • Langkah Kerja
1. Pertama kita buat topologi jaringan terlebih dahulu, nah untuk saya membuat topologinya seperti dibawah.



2. Setelah itu, kita konfigurasi IP Address pada setiap router terlebih dahulu. Saya konfigurasi pada Router 1 terlebih dahulu menggunakan CLI.
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

Router(config-if)#exit
Router(config)#interface se2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.11.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

Router#write
Building configuration...
[OK]
Router#
3. Nah setelah itu kita konfigurasi IP Address pada router 2. Sesuaikan dengan interface yang terhubung.
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#interface se 2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.11.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up

Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fa 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

Router(config-if)#exit
Router(config)#interface se3/0
Router(config-if)#ip address 192.168.12.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to down
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

Router#write
Building configuration...
[OK]
Router#

4. Dan yang terakhir kita konfigurasi IP Addres pada router 3.
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#interface se 2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.12.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up

Router(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up

Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fa 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

Router#write
Building configuration...
[OK]
Router#

5. Nah setelah kita mengkonfigurasi IP Address pada setiap Router, maka kita bisa konfigurasi Routing dynamic jenis OSPFnya. Sebelum melakukan konfiurasi kita harus tahu beberapa perintah dan fungsi dari perintah yang kita tuliskan tersebut
Router(config)# router ospf <process-id>
Router(config-router)# network <network-id> <wildcard-mask> area <area-id>

Keterangan:

  1. <Network-id>: IP Network yang akan di advertise 
  2. <Area-id>: nomer area, 0 (backbone area) 
  3. <wildcard-mask>: inverse nilai biner(bit) SubnetMask. 
  4. <process-id>: nomor dari ospf yang akan di konfigurasi
Nah langsung saja kita konfigurasi OSPF pada Router 1. Dibawah ini adalah beberapa konfigurasi pada Router 1
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#router ospf 120
Router(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#network 192.168.11.0 0.0.0.3 area 1
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

Router#write
Building configuration...
[OK]
Router#

6. Nah setelah konfigurasi pada Router 1, kita bisa konfigurasi OSPF pada Router 2. Dibawah ini adalah beberapa contoh konfigurasi OSPF pada Router 2
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#router ospf 120
Router(config-router)#network 192.168.11.0 0.0.0.3 area 1
Router(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#network 192.168.12.0 0.0.0.3 area 1
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

Router#write
Building configuration...
[OK]
Router#

7. Nah setelah kita konfigurasi pada Router 1 dan Router 2 maka kita bisa konfigurasi pada Router 3. Konfigurasinya seperti dibawah
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#router ospf 120
Router(config-router)#network 192.168.12.0 0.0.0.3 area 1
Router(config-router)#network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

Router#write
Building configuration...
[OK]
Router#

8. Sebenarnya pada ketiga router tersebut sudah dapat berkomunikasi. Nah tadi kitakan baru konfigurasi pada Router. Sekarang kita memberi IP Address pada setiap Client agar dapat berkomunikasi satu sama lain.

PC Client pada Router 1


PC Client pada Router 2


PC Client pada Router 3

9. Nah, setelah kita selesai konfigurasi Router dan PC Client. Cobalah kita mengirim pesan antar Client dengan router berbeda. ketika ada keterangan "Successful" maka kita berhasil mengkonfigurasi Routing nya. Tetapi ketika ada keterangan "Failed" maka coba cek konfigurasinya. mungkin masih ada yang salah pada saat konfigurasi tadi.


10. Nah untuk kita ingin melihat jalur yang dilewati oleh client, kita harus tahu IP Address milik target. Dn kita bisa coba seperti dibawah

PC Client Router 1 ping ke PC Client 3

PC Client Router 3 ping ke PC Client 1

PC Client Router 2 ping ke PC Client 1
dan
PC Client Router 2 ping ke PC Client 3

Konfigurasi mikrotik sebagai Router Gateway internet

Konfigurasi MikroTik sebagai Gateway Langkah melakukan konfigurasi pada sistem operasi MikroTik Bu...